Jumat, 14 Januari 2011

tugas plh e aton





TINJAUAN DEFINISI
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik.[1] Ada sifat tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang.[1] Dalam arti sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk olahannya: minyak tanah (kerosena).[1] Namun demikian, kata ini sebenarnya berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya minyak goreng), sebagai bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai wangi-wangian (misalnya minyak nilam).[1]

Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama.[1]

Minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol”.[1] Jadi minyak juga merupakan senyawaan ester.[1] Hasil hidrolisis minyak adalah asam karboksilat dan gliserol.[1] Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.[1]

Minyak bumi merupakan campuran berbagai macam zat organik, tetapi komponen pokoknya adalah hidrokarbon[5]. Minyak bumi disebut juga minyak mineral karena diperoleh dalam bentuk campuran dengan mineral lain.[5] Minyak bumi tidak dihasilkan dan didapat secara langsung dari hewan atau tumbuhan, melainkan dari fosil.[5] Karena itu, minyak bumi dikatakan sebagai salah satu dari bahan bakar fosil.[5] Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak bumi merupakan zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi merupakan zat anorganik yang dihasilkan secara alami di dalam bumi.[2] Namun, pandangan ini diragukan secara ilmiah karena hanya memiliki sedikit bukti yang mendukung.[5]

TINJAUAN PARA AHLI

WASHINGTON, (PRLM).- Menurut hasil temuan sebuah panel Amerika Serikat, manajemen perusahaan minyak BP yang buruk menjadi penyebab terjadinya bencana bocoran minyak di Teluk Meksiko tahun lalu, dan bencana serupa itu dapat terulang lagi. Panel yang dibuat khusus untuk menginvestigasi kasus tumpahan minyak BP itu, juga mengkritik pemerintah AS.

Menurut panel tersebut, seperti dikutip Radio Australia, Jumat (7/1), para pejabat pemerintah Amerika Serikat telah bersikap ceroboh, bukan hanya dalam operasi di Teluk Meksiko, tetapi juga dalam industri yang lebih luas. Bencana tanggal 20 April itu terjadi akibat kebocoran yang sebenarnya dapat dihindari. (A-133/A-147)***


CONTOH LOKASI TERJADINYA TUMPAHAN MINYAK BUMI

Berikut ini daftar 5 tumpahan minyak terburuk dalam sejarah umat manusia:

1) 1991: 520 juta galon. Selama perang teluk pertama, Irak sengaja membuang minyak dari beberapa kapal tanker minyak untuk memperlambat gerak pasukan Amerika. Dilaporkan minyak menutupi areal 4000 mil persegi dengan ketebalan 4 inci.

2) 1980: 100 juta galon. Ketika sumur minyak meledak di Meksiko, 30.000 galon minyak tumpah setiap hari ke laut selama setahun penuh.

3) 1979: 90 juta galon. Sebuah kapal tanker minyak Yunani bertabrakan dengan kapal lain di lepas pantai Trinidad.

4) 1994: 84 juta galon. Sebuah pipa minyak Rusia bocor selama 8 bulan sebelum Rusia memperbaikinya.

5) 1983: 80 juta galon. Setelah kapal tanker minyak bertabrakan dengan platform pengeboran minyak Teluk Persia, sumur minyak tumpah selama 7 bulan sebelum diperbaiki.

Namun tumpahan minyak yang paling terkenal adalah tumpahan Exxon Valdez dengan 11 juta galon minyak mentah tumpah kelaut di Alaska, Amirika Serikat pada 24 Maret 1989 yang mengakibatkan kerusakan kehidupan biota laut serta ikan dan satwa penghuni kawasan itu.

Bencana tumpaha minyak kini terjadi lagi, satu musibah yang dikenal dengan nama Deepwater Horizon pada tanggal 20 April lalu dimana sebuah anjungan eksplorasi minyak lepas pantai (rig) yang berada sekitar 64 km dari Louisiana, milik perusahaan Deepwater Horizon yang dikontrak oleh BP, salah satu perusahaan minyak terbesar dunia dan produsen minyak dan gas terbesar di AS, terbakar dan tenggelam ke dasar laut teluk Mexico (Gulf of Mexico) dua hari sesudahnya. Kecelakaan ini mengakibatkan 11 orang pekerja di anjungan lepas pantai tersebut terenggut nyawanya.

Bukan hanya nyawa pekerja yang hilang, serta rig seharga miliaran dollar terbenam di dasar laut, tetapi juga tumpahan minyak yang tidak dapat dicegah. Sudah hampir satu bulan sejak bencana terjadi, berbagai upaya yang dilakukan belum juga berhasil menutup retakan dari pipa bor yang pecah di dasar laut dan menghambat aliran minyak. Awalnya menurut perkiraan US Coast Guard lebih dari 5 ribu barrel minyak setiap harinya tumpah tetapi sejumlah ahli yang mempelajari video tumpahan minyak tersebut memperkirakan sekitar 20 ribu – 70 ribu barrel per hari mencemari lautan teluk Mexico. Jumlah ini bisa lebih besar 15-20% karena terdapat retakan lain pada pipa sekunder. Menurut blog Skytruth.org, hingga hari ke-26 kecelakaan ini diperkirakan sudah hampir 700 ribu barrel minyak tumpah ke laut.

Kejadian-kejadian tersebut merupakan ulah umat manusia yang rakus akan energi tak terbaharui, kosumsi energi yang tidak efisien seperti pemanfaatan kendaraan bermotor yang tidak efisien, kosumsi listrik yang berlebihan dan lainya. Kini saatnya kita berhemat bila bumi kita ingin selamat.


kapal tanker minyak bertabrakan dengan platform pengeboran minyak Teluk Persia Meksiko


meledaknya kilang minyak BP di teluk meksiko pipa minyak Rusia bocor kapal tanker minyak Yunani bertabrakan dengan kapal lain di lepas pantai Trinidad



tumpahan Exxon Valdez dengan 11 juta galon minyak mentah tumpah kelaut di Alaska Penghancuran kapl minyak oleh tentara irak


SEBAB SEBAB TERJADINYA TUMPAHAN MINYAK

1. Perang Teluk : 1.360.000 -1.500.000 ton

Tumpahan minyak terburuk dalam sejarah terjadi akibat Perang Teluk (Iraq vs Kuwait). Menimbulkan tumpahan minyak yang diperkirakan 8.000.000 barel minyak ke Teluk Persia setelah pasukan Irak membuka katup sumur minyak dan jalur pipa saat mereka mundur dari Kuwait pada tahun 1991. Tumpahan minyak mencemari wilayah seluas 101 X 42 mil dan ketebalan lima inci.

3. Tanker Atlantic Empress vs Captain Aegean: 287.000 ton

Pada bulan Juli 1979, sebuah kapal tanker Yunani, Atlantic Empress bertabrakan dengan kapal Captain Aegean akibat badai tropis yang terjadi di kepulaan Tobago di Laut Karibia. Bencana ini menimbulkan korban jiwa sebanyak 26 awak kapal Atlantik Empress dan menumpahkan minyak muatannya.

2. Sumur minyak Ixtoc I : 454.000 ton

Anjungan minyak Ixtoc I yang terletak di Teluk Meksiko meledak pada bulan Juni 1979. Anjungan tersebut kemudian terbakar dan ambruk, mengakibatkan rusaknya katup pelindung sehingga menyulitkan bagi team penyelamat untuk mengendalikan kerusakan dan akibatnya tumpahan berlanjut sampai Maret 1980.

Minyak yang menyembur deras dari sumur minyak di teluk Meksiko yang mengalami kecelakaan, saat ini telah menggenangi perairan luas di wilayah tersebut. Efek buruk yang ditimbulkannya sudah tentu dapat di tebak: pencemaran laut, pencemaran udara, membunuh satwa liar dan tentu saja akan mempengaruhi atau bahkan mengubah ekosisitem di wilayah tersebut.

Apakah kecelakaan dan tumpahan minyak di ladang tersebut merupakan kejadian yang terburuk dalam sejarah eksplorasi minyak bumi? Sekedar catatan, ladang minyak tersebut telah mencemari laut teluk Meksiko dengan sekitar 42.800 ton minyak tumpah, tetapi hal tersebut belum menempatkannya di peringkat satu dalam kecelakaan / kebocoran minyak di laut.

7. Bencana tumpahan minyak BP di Teluk Meksiko

20 April, gelanggang sumur pengeboran minyak lepas pantai Deepwater Horizon milik perusahaan minyak bumi BP Inggris yang terletak di wilayah Teluk Meksiko mengalami ledakan dan terbakar, menyebabkan 11 orang pekerja di atas gelanggang sumur bor tewas, dan gelanggang tersebut tenggelam 2 hari kemudian.

Setelah bencana tersebut terjadi, menurut perkiraan rata-rata setiap hari sekitar 12.000 - 100.000 barel minyak mentah tumpah ke Teluk Meksiko, menyebabkan sedikitnya 2.500 km persegi wilayah laut tertutup tumpahan minyak. Hingga 15 Juli kebocoran minyak sementara dapat ditutup, tapi sekitar 200 juta gallon minyak mentah telah tumpah, menjadikannya sebagai bencana tumpahan minyak laut dekat berskala terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat.

Peristiwa tumpahan minyak di Teluk Meksiko ini membawa dampak sangat parah terhadap keseimbangan ekosistem, industri perikanan,dan pariwisata di wilayah pesisir beberapa negara bagian. Wilayah perairan dalam ruang lingkup luas telah tercemar, tidak sedikit ikan, burung, dan makhluk hidup di laut lainnya terkena dampak yang sangat serius.

Di bawah tekanan Gedung Putih, pihak perusahaan BP Inggris membuat rekening yayasan senilai 20 miliar dolar AS, yang akan digunakan untuk pembiayaan membersihkan pencemaran akibat tumpahan minyak tersebut dan memberikan ganti rugi terhadap para nelayan dan sektor usaha lainnya yang terkena dampaknya.

4.LEDAKAN MINYAK DI ALASKA
Pada 24 Maret 1989, Exxon Valdez kandas di Bligh Reef di Prince William Sound, Alaska. Tangki sedang mencari jalan di luar jalur perkapalan normal dalam upaya untuk menghindari es. Akibatnya minyak mentah yang tumpah sebanyak 10,8 juta galon (dari total kargo dari 53 juta galon), dan berdampak lebih dari 1.100 mil dari Alaska kontinu non-pantai. Pemerintah dan badan-badan Federal terus memantau dampak dari tumpahan ini, yang merupakan tumpahan minyak terbesar dalam sejarah AS.

SEBAB SEBAB UMUM TERJADINYA TUMPAHAN MINYAK DI LAUT




TINDAKAN PREVENTIF DAN KURATIF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar